Cerpen Cinta "SEBATAS KAKAK DAN ADIK"
SEBATAS KAKAK DAN ADIK
Aku tak tahu apa yang aku rasakan saat ni, ada sedikit rasa yang berbeda pada diriku disetiapku melihat dirinya. Entah apa yang membuatku seperti ini, jadi selalu salah tingkah sendiri. Eemmm… rasanya ingin sekali dekat dengannya,’’gumanku dalam hati. Akupun tenggelam dalam sebuah lamunan kecil.tiba-tiba saja.
“sssssuuuttt..satu…dua..tiii..ga..hayyoooo!(sambil menepuk pundakku) ngelamun terus, awas kesambet low nanti..heheheh,” ujar Dita dan Ana seraya mengagetkanku.
“iiihhh kalian ini apa-apaan sih, kaget tau!” pekikku dengan suara pelan.
“hehehehehe maaf dech yuk, Cuma bercanda …” ujar Dita
“ malah ketawa, gak ada yang lucu tau,ketawa kok kaya nenek lampir,” gumanku sambil menahan tawa mendengar ketawanya Desi yang sedikit aneh.
Baru berbincang-bincang sebentar dengan Dita dan Ana bel pun berbunyi, tanda pelajaran dimulai kembali. Tapi serasa tidak konsen mengikuti pelajaran matematika hari ini. Malah kebayang-bayang wajahnya terus. Jadi tambah penasaran, siapa nama dia dan bagaimana dia. Akhirnya bel pun berdering dan waktunya untuk pulang. Saat melangkahkan kaki keluar kelas Dita tiba-tiba saja sudah berdiri didepanku,tanpaku sadari aku pun menabraknya. Memang Dita anaknya sedikit jail denganku. Dalam perjalanan pulang aku sedikit bertanya-tanya kepada Dita tentang cowok yang aku lihat siang tadi waktu istirahat.
“Dit tau gak itu cowok namanya siapa?” tanyaku pada Dita.
“(sambil menepuk pundakku) yang mana?”tanya Dita kepada ku
“ yang itu tuh yang orangnya tinggi dan ya cakep…. Hehehehe (sambil menunjuk sosok cowok yang aku maksud yang kebetulan lewat didepan ku)” jawabku
“ ooo dia.”jawab Dita
“kamu kenal,Dit?” tanyaku kembali pada Dita karena aku begitu penasaran
“ enggak sih, tapi setahu aku dia itu temannya Bayu dari kecil, soalnya dulu aku sering lihat Bayu sama dia main bareng kemana-mana. Coba saja kamu tanya-tanya sama Bayu,”jawab Dita
“ Bayu siapa? Eemm Bayu teman kita satu kelas?”tanya ku.
“ bukan! Ya jelas iya Bayu teman kita satu kelas yuk.”jawab Dita dengan sedikit ketawa kecil.
“eemmmm yayayayaya.”gumanku.
Takku sadari ternyata selama aku ngobrol sama Dita sudah sampai depan rumahku. Dengan bergegas aku masuk dalam rumah dan mengganti seragamku yang sudah lumayan bau. Tidak lama telephonku berdering, ada satu sms masuk. Setelah aku buka ternyata pesan dari Bayu. “Wah pikirku kebetulan sekali Bayu sms,sekalian mau tanya-tanya soal temannya,” pikirku. Setelah beberapa menit smsan sama Bayu, akhirnya aku bisa tau siapa nama cowok itu MAHENDRA PUTRA kini nama itu tidak asing lagi bagiku. Aku pun juga mendapatkan alamat facebook dia yang sudah buru-buru aku add.
Dari hari ke hari aku pun semakin akrab dengan Mahendra, ya walaupun aku tidak punya nomor telephon dia aku masih bisa dekat lewat facebook. Tanpa aku memikirkan hal buruk apa yang akan terjadi dan tidak terlintas dalam fikiranku apakah dia sudah punya pacar atau belum. Yang aku pikirkan hanya ingin dekat dengannya saja. Aku selalu berfikir kalau dia lebih pantas menjadi kakak aku dari pada menjadi pacar aku.
Suatu hari waktu aku buka facebook,tidak sengaja aku menemukan sebuah status singkat dari Mahendra,lalu aku komen. Pikirku dia baru punya masalah karena dalam statusnya sedikit binggung dan sedih. Aku ingin sekali buat dia tersenyum kembali seperti biasanya. Tiba-tiba saja ada satu nama facebook cewek yang tidak aku kenal,ternyata dia pacar dari kak Mahendra. Yang mengkomen dengan sedikit sadis dan aku pun tahu-tahu kena marah darinya. Kak Mahendra tetap membelaku karena aku tidak tahu apa-apa.
Satu hari kemudia aku mendapat sms dari kak Mahendra “ dek bisa gak kamu temanin aku maen sebentar saja, aku lagi jenuh sekali”. Dengan senang aku seharian menemani kak Mahendra main. Walau hanya berdua masih tetap asyik.
“kak, kamu kenapa sih kok akhir-akhir ini murung kaya gak punya semangat gitu? Tanya ku membuka pembicaraan.
“enggak kok dek kakak gak ada apa-apa Cuma ada masalah sedikit sama sinta,” jawabnya dengan tetap berusaha menyakinkanku kalau dia tidak ada masalah serius.
“eemmm yang benar Cuma itu..hehehe bohongnya kelihatan tuh kak hehehhe,” godaku.
“serius dech dek, itupun juga sekarang sudah kelar kok masalahnya”jawab kak Mahendra dengan serius.
Setelah berbincang-bincang lama tidak disangka Sinta pacarnya kak Mahendra datang menghampiri kami. Dia marah-marah dan mencacimaki aku,dia berfikir aku telah merebut kak Mahendra darinya padahal hubungan kami hanya sebatas kakak dan adik saja tidak lebih. Tetapi Sinta tetap tidak percaya.
“ sekarang mau kamu apa ? ini Ayu dia bukan pacar aku dia hanya adikku,kami tidak pacaran sin,”jelas kak Mahendra dengan sedikit marah.
“iya kak kami tidak ada hubungan pacaran kita hanya berteman saja,karena aku sudah menganggap kak Mahendra seperti kakak aku sendiri,”sambungku memperkuat kata-kata kak Mahendra.
“pembohong kalian semua sama saja. Mulai sekarang kita putus dan jangan pernah hubungin aku lagi,”ujar Sinta dengan keras
“tapi sin..,”ucap kak Mahendra dengan perasaan yang tidak nyaman.
“kak maafin aku ya(sambil memegang pundaknya) gara-gara aku hubungan kakak jadi berantakan seperti ini,maafin aku ya kak selama ini aku yang salah,”ujarku pada kak Mahendra
“ssuutt sudahlah yuk ini semua bukan salah kamu kok,mungkin tuhan berkehendak lain terhadap hudungan kakak,sudahlah jangan merasa bersalah seperti ini. Mungkin dia juga egois dan keras orangnya,”jawab kak Mahendra
Aku tetap merasa bersalah atas kejadian itu. Semenjak kak Mahendra putus dengan Sinta tetap aku tidak ingin menjadikannya pacar aku walaupun aku suka dengannya. Dia sudah seperti kakak aku sendiri. Kini kak Mahendra pindah sekolah ke Jakarta. Rasanya sedih harus kehilangan orang yang kita sayang. Baru dua tahun kemudian aku mendapat surat dari kak Mahendra yang isinya.
Dear, Ayuk
Hai, adikku yang manis bagaimana kabar kamu? Pasti sekarang sudah tambah manis tambah cantik dan tambah pinterkan? Aku disini baik-baik saja. Oo iya bulan depan aku balik ke Jogja. Aku pengin banget ketemu kamu,aku pengin kasih sesuatu buat kamu. Sesampainya di Jogja yang pertama aku temuin adalah kamu,aku akan datang kerumah amu, ok.
Jaga diri baik-baik ya yuk,salam buat orangtua. Daaaa .
“sssssuuuttt..satu…dua..tiii..ga..hayyoooo!(sambil menepuk pundakku) ngelamun terus, awas kesambet low nanti..heheheh,” ujar Dita dan Ana seraya mengagetkanku.
“iiihhh kalian ini apa-apaan sih, kaget tau!” pekikku dengan suara pelan.
“hehehehehe maaf dech yuk, Cuma bercanda …” ujar Dita
“ malah ketawa, gak ada yang lucu tau,ketawa kok kaya nenek lampir,” gumanku sambil menahan tawa mendengar ketawanya Desi yang sedikit aneh.
Baru berbincang-bincang sebentar dengan Dita dan Ana bel pun berbunyi, tanda pelajaran dimulai kembali. Tapi serasa tidak konsen mengikuti pelajaran matematika hari ini. Malah kebayang-bayang wajahnya terus. Jadi tambah penasaran, siapa nama dia dan bagaimana dia. Akhirnya bel pun berdering dan waktunya untuk pulang. Saat melangkahkan kaki keluar kelas Dita tiba-tiba saja sudah berdiri didepanku,tanpaku sadari aku pun menabraknya. Memang Dita anaknya sedikit jail denganku. Dalam perjalanan pulang aku sedikit bertanya-tanya kepada Dita tentang cowok yang aku lihat siang tadi waktu istirahat.
“Dit tau gak itu cowok namanya siapa?” tanyaku pada Dita.
“(sambil menepuk pundakku) yang mana?”tanya Dita kepada ku
“ yang itu tuh yang orangnya tinggi dan ya cakep…. Hehehehe (sambil menunjuk sosok cowok yang aku maksud yang kebetulan lewat didepan ku)” jawabku
“ ooo dia.”jawab Dita
“kamu kenal,Dit?” tanyaku kembali pada Dita karena aku begitu penasaran
“ enggak sih, tapi setahu aku dia itu temannya Bayu dari kecil, soalnya dulu aku sering lihat Bayu sama dia main bareng kemana-mana. Coba saja kamu tanya-tanya sama Bayu,”jawab Dita
“ Bayu siapa? Eemm Bayu teman kita satu kelas?”tanya ku.
“ bukan! Ya jelas iya Bayu teman kita satu kelas yuk.”jawab Dita dengan sedikit ketawa kecil.
“eemmmm yayayayaya.”gumanku.
Takku sadari ternyata selama aku ngobrol sama Dita sudah sampai depan rumahku. Dengan bergegas aku masuk dalam rumah dan mengganti seragamku yang sudah lumayan bau. Tidak lama telephonku berdering, ada satu sms masuk. Setelah aku buka ternyata pesan dari Bayu. “Wah pikirku kebetulan sekali Bayu sms,sekalian mau tanya-tanya soal temannya,” pikirku. Setelah beberapa menit smsan sama Bayu, akhirnya aku bisa tau siapa nama cowok itu MAHENDRA PUTRA kini nama itu tidak asing lagi bagiku. Aku pun juga mendapatkan alamat facebook dia yang sudah buru-buru aku add.
Dari hari ke hari aku pun semakin akrab dengan Mahendra, ya walaupun aku tidak punya nomor telephon dia aku masih bisa dekat lewat facebook. Tanpa aku memikirkan hal buruk apa yang akan terjadi dan tidak terlintas dalam fikiranku apakah dia sudah punya pacar atau belum. Yang aku pikirkan hanya ingin dekat dengannya saja. Aku selalu berfikir kalau dia lebih pantas menjadi kakak aku dari pada menjadi pacar aku.
Suatu hari waktu aku buka facebook,tidak sengaja aku menemukan sebuah status singkat dari Mahendra,lalu aku komen. Pikirku dia baru punya masalah karena dalam statusnya sedikit binggung dan sedih. Aku ingin sekali buat dia tersenyum kembali seperti biasanya. Tiba-tiba saja ada satu nama facebook cewek yang tidak aku kenal,ternyata dia pacar dari kak Mahendra. Yang mengkomen dengan sedikit sadis dan aku pun tahu-tahu kena marah darinya. Kak Mahendra tetap membelaku karena aku tidak tahu apa-apa.
Satu hari kemudia aku mendapat sms dari kak Mahendra “ dek bisa gak kamu temanin aku maen sebentar saja, aku lagi jenuh sekali”. Dengan senang aku seharian menemani kak Mahendra main. Walau hanya berdua masih tetap asyik.
“kak, kamu kenapa sih kok akhir-akhir ini murung kaya gak punya semangat gitu? Tanya ku membuka pembicaraan.
“enggak kok dek kakak gak ada apa-apa Cuma ada masalah sedikit sama sinta,” jawabnya dengan tetap berusaha menyakinkanku kalau dia tidak ada masalah serius.
“eemmm yang benar Cuma itu..hehehe bohongnya kelihatan tuh kak hehehhe,” godaku.
“serius dech dek, itupun juga sekarang sudah kelar kok masalahnya”jawab kak Mahendra dengan serius.
Setelah berbincang-bincang lama tidak disangka Sinta pacarnya kak Mahendra datang menghampiri kami. Dia marah-marah dan mencacimaki aku,dia berfikir aku telah merebut kak Mahendra darinya padahal hubungan kami hanya sebatas kakak dan adik saja tidak lebih. Tetapi Sinta tetap tidak percaya.
“ sekarang mau kamu apa ? ini Ayu dia bukan pacar aku dia hanya adikku,kami tidak pacaran sin,”jelas kak Mahendra dengan sedikit marah.
“iya kak kami tidak ada hubungan pacaran kita hanya berteman saja,karena aku sudah menganggap kak Mahendra seperti kakak aku sendiri,”sambungku memperkuat kata-kata kak Mahendra.
“pembohong kalian semua sama saja. Mulai sekarang kita putus dan jangan pernah hubungin aku lagi,”ujar Sinta dengan keras
“tapi sin..,”ucap kak Mahendra dengan perasaan yang tidak nyaman.
“kak maafin aku ya(sambil memegang pundaknya) gara-gara aku hubungan kakak jadi berantakan seperti ini,maafin aku ya kak selama ini aku yang salah,”ujarku pada kak Mahendra
“ssuutt sudahlah yuk ini semua bukan salah kamu kok,mungkin tuhan berkehendak lain terhadap hudungan kakak,sudahlah jangan merasa bersalah seperti ini. Mungkin dia juga egois dan keras orangnya,”jawab kak Mahendra
Aku tetap merasa bersalah atas kejadian itu. Semenjak kak Mahendra putus dengan Sinta tetap aku tidak ingin menjadikannya pacar aku walaupun aku suka dengannya. Dia sudah seperti kakak aku sendiri. Kini kak Mahendra pindah sekolah ke Jakarta. Rasanya sedih harus kehilangan orang yang kita sayang. Baru dua tahun kemudian aku mendapat surat dari kak Mahendra yang isinya.
Dear, Ayuk
Hai, adikku yang manis bagaimana kabar kamu? Pasti sekarang sudah tambah manis tambah cantik dan tambah pinterkan? Aku disini baik-baik saja. Oo iya bulan depan aku balik ke Jogja. Aku pengin banget ketemu kamu,aku pengin kasih sesuatu buat kamu. Sesampainya di Jogja yang pertama aku temuin adalah kamu,aku akan datang kerumah amu, ok.
Jaga diri baik-baik ya yuk,salam buat orangtua. Daaaa .
Love, Mahendra Putra
Selesai
Kebanyakan
BalasHapus